Minggu, 08 September 2013

SKRIPSI KARATE MAEGERI

Lebih jelas dan lengkap klik di sini !


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
            Pelaksanaan penelitian dan pengambilan data akan dilaksanakan di Dojo Gokasi SMA Negeri 1 Purba Jln Simarjarunjung No 309 Tigarunggu.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan selama 4 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali seminggu, yaitu pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Penelitian ini di rencanakan pada akhir bulan November s/d bulan Desember 2012.
B. Subjek Penelitian
1.   Subjek Penerima Tindakan
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh Atlet Dojo Gokasi SMA Negeri 1 Purba Sabuk Hijau Yang Berjumlah 10 orang.
2.   Subjek Pemberi Tindakan
            Subjek pemberi tindakan dalam penelitian ini adalah peneliti.
3.   Kolaboratif
Kolaboratif dalam penelitian ini adalah simpai Donjuano Tambunan sebagai pengamat. Rijal P.girsang, Bermanhot Simbolon,dan Fanri H.Sinaga membantu memberikan penilaian pada saat peneliti memberikan materi latihan, yaitu maegeri chudan dengan menggunakan circuit training.
C. Metode Pengumpulan Data
      Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan olahraga ini terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:
1.  Wawancara
            Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan wawancara kepada atlet yang telah diberi perlakuan latihan metode latihan. Tahap ini dilakukan setelah semua program latihan dan siklus sudah terlaksana dengan baik dan benar sesuai dengan yang telah direncanakan. Pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada atlet diantaranya adalah yang berhubungan dengan  hal yang dirasakan atlet ketika melakukan latihan circuit tersebut. bagaimana tanggapan atlet terhadap latihan circuit tersebut, apakah dengan bentuk latihan  circuit tersebut dapat meningkatkan kecepatan tendangan maegeri chudan.
2.  Observasi
            Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi terhadap tindakan yang telah diberikan yaitu latihantendangan maegeri chudan dengan latihan circuit training. pada tahap ini juga dilakukan penilaian terhadap hasil latihan yang telah diberikan menggunakan lembar observasi atau lembar penilaian hasil latihan yang telah disusun untuk mengetahui apakah sudah terjadi peningkatan atau tidak. Penilaian menggunakan lembar observasi ini dilakukan setiap pertemuan dalam latihan. Peneliti yang bertugas sebagai pengamat mengisi lembar observasi untuk melihat apakah proses latihan menggunakan variasi latihan  sudah terlaksana sesuai program latihan ketika tindakan dilakukan. Hal serupa juga dilakukan oleh kolaboratif pada saat melakukan observasi terhadap peneliti tentang materi yang disampaikan dalam latihan.
3.  Tes
                        Pada tahap ini kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti adalah melakukan tes kepada atlet terhadap hasil latihan maegeri chudan dilakukan oleh atlet selama 4 minggu yang terdiri dari I siklus, kegiatan lain yang dilakukan pada tahap ini adalah membuat lembar observasi atau penilaian terhadap tes yang akan dilakukan. Peneliti sekaligus bertindak sebagai pengamat dalam tahap ini.
D. Desain Penelitian
Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai desain penelitian. Tindakan penelitian olahraga yang terdiri dari beberapa tahap yang berupa siklus sebagai berikut:

Description: Untitled-4Gambar 3.1. Skema Siklus Dalam PTO (Suyadi (2010:50))






1.   Siklus I
A.    Tahap Perencanaan Tindakan I (Alternatif Pemecahan I)
·      Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan tindakan berupa membuat program latihan yang disesuaikan dengan kesulitan yang dialami atlet.
·      Mempersiapkan instrumen penelitian.
·      Mempersiapkan alat bantu, yaitu pluit, stopwatch, kertas, pulpen dan baju karateka.
·      Bentuk latihan atau tata cara perlakuan kegiatan tersebut sudah disesuaikan dalam program latihan

B.     Tahap Pelaksanaan Tindakan I
·         Setelah perencanaan dan program latihan disusun matang, maka dilakukan tindakan terhadap kesulitan atlet. Peneliti bertindak sebagai pelatih yang telah memiliki program latihan tersebut. Dan menjalankan program tersebut dengan mngikuti aturan atau perlakuan yang sudah dibuat.
·         Sebelum melakukan latihan tersebut, pelatih terlebih dahulu menjelaskan kepada atlet materi atau bentuk latihan apa yang akan dilakukan, bagaimana perlakuannya harus diperagakan oleh pelatih dan diberikan kepada atlet dengan melakukan secara berulang sesuai dengan program yang sudah dibuat selama waktu siklus I yang sudah ditentukan. Pada akhir tindakan diberikan hasil test maegeri chudan kepada atlet untuk melihat hasil latihan yang dicapai atlet setelah pemberian tindakan.
·         Pengamatan atau observasi I
·         Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan yang menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Pelatih yang bertugas sebagai pengamat mengisi lembar observasi untuk melihat apakah atlet melakukan latihan tersebut sudah terlaksana ketika tindakan dilakukan.
·         Pelatih sebagai pengamat hasil latihan dan test harus jeli dan bisa menyusun data dengan baik.
·         Sesuai dengan program latihan apakah hasil test sudah sesuai dengan yang diharapkan.

A.    Evaluasi dan analisis I
Setelah test hasil latihan maegeri chudan dengan menggunakan  yaitu maegeri jongkok, penghalang, berpasangan  diberikan kepada atlet  maka diperoleh sejumlah informasi dari test tersebut, selanjutnya peneliti menganalisis hasil tersebut.
B.     Tahap Refleksi I
Hasil yang didapat dari tahap tindakan dan observasi dikumpulkan dan dianalisis pada tahap ini, serta dibandingkan dengan hasil pre-test yang sudah diambil sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan tindakan yang dilakukan dari test latihan maegeri chudan. Hasil refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk tahap perencanaan siklus II.
2.  Siklus II
Setelah dilaksanakan siklus I dan hasil belum sesuai terhadap hasil yang sudah ditetapkan, maka dalam hal ini dilaksanakan siklus II yang bentuk  perlakuannya sama dengan pada siklus I dengan tahap-tahap berikut :
A.    Tahap Perencanaan Tindakan II (Alternatif Pemecahan II)
Dari hasil analisis data refleksi I, maka dibuat kembali tindakan II sebagai upaya mengatasi permasalahan yang belum terselesaikan pada siklus I yaitu tentang maegeri chudan tersebut perlu diperbaharui, cara penyampaian kepada atlet harus lebih terpusat lagi, pada tahap kegiatan ini yang dilakukan masih tetap sama membuat program latihan sebagai upaya mengatasi kesulitan atlet dalam melakukan maegeri chudan dengan menggunakan latihan circuit training dalam meningkatkan kemampuan maegeri chudan. Namun demikian dilihat terlebih dahulu kelemahan pada siklus I, apa penyebab tidak tercapainya proses latihan tersebut. Setelah ditelaah maka yang terjadi dalam siklus I adalah masih lemah dan kurang cepat tendangan maegeri chudan , dan perlunya penyesuaian latihan dengan variasi atau cara untuk mengatasi masalah dalam latihan.
B.     Pelaksanaan Tindakan II
Setelah dari perencanaan diatas, dapat dibuat program latihan yang mengacu tentang perbaikan tehnik latihan dan penambahan waktu latihan. Pemberian tindakan II ini merupakan pengembangan dan pelaksanaan dari program latihan yang telah disusun. Pada tahap ini diakhiri dengan pemberian test hasil belajar II yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan latihan atlet terhadap hasil latihan maegeri chudan yang diberikan.
C.     Observasi II
Observasi II dilaksanakan untuk melihat apakah latihan dan hasil ketepatan sudah terlaksana sesuai program latihan ketika tindakan dilaksanakan.
D.     Evaluasi dan analisis II
Setelah test latihan maegeri chudan II diberikan kepada atlet, maka diperoleh sejumlah informasi dari hasil test atlet tersebut yaitu test maegeri chudan. Selanjutnya, peneliti menganalisis hasil penelitian yang didapat dari ini diperlihatkan hasil latihan atlet sudah sesuai dengan yang diharapkan. Setelah dilakukan bentuk latihan yang menggunakan variasi latihan.


E.        Refleksi II
Refleksi kembali dilakukan terhadap latihan circuit training siklus kedua untuk melihat apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil diselesaikan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan.Hasil yang ditemukan dalam tahap observasi kembali dianalisis untuk melihat hasil dari latihan kecepatan renang siklus kedua.Apabila pada latihan kecepatan renang siklus kedua masih terdapat atlet yang memiliki waktu rata-rata dibawah waktu sebelum diberikan tindakan penggunaan alat bantu  maka kembali dilakukan siklus berikutnya dan apabila sudah tuntas maka selesai pada tahap kedua ini
E.  Instrumen Penelitian
1. Tes Kecepatan Tendangan maegeri chudan
Tes kecepatan tendangan maegeri chudan dilakukan dengan memakai matras/ lapangan latihan di dojo Gokasi SMA Negeri 1 Purba.
2. Alat Tes:
a.    Lapangan
b.    Pluit
c.    Stopwatch
d.   Kertas Tulis
e.    Kursi
§   Pelaksanaan: posisi atlit berdiri pada sikap melakukan tendangan maegeri chudan.arah posisi badan untuk melakukan tendangan maegeri chudan tertuju pada sasaran yang berupa daerah tendangan, gerakan kaki untuk melakukan tendangan harus mengenai sasaran target sehingga dapat direkamdalam memori stopwach. Setiap orang melakukan 3 kali kesempatan melakukan tendangan maegeri chudan, hasil tendangan yang tercepat yang diambil.
§   Penilaian : hasil yang diperoleh adalah berupa waktu yang dilihat pada alat stopwach dalam satuan detik, Angka yang tertera pada alat tersebut merupakan gambaran nilai dari kecepatan tendangan maegeri chudan. Gerakan dianggap tidak mel;akukan dan tidak diperhitungkan apabila melakukan gerakan tidak sempurna dan tidak mengenai sasaran tendangan sesuai dengan peraturan beladiri karate, yaitu tendangan lurus kedepan yang diarahkan kesasaran ulu hati/perut

F. Teknik Analisis Data
Analisa data yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap diantaranya:
A.    Reduksi Data
Proses reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi, menyederhanakan, dan mentransformasikan data yang telah disajikan dalam transkip catatan lapangan. Kegiatan Reduksi data ini bertujuan untuk melihat kesalahan atau kekurangan atlet dalam pelaksanaan tes dan tindakan apa yang dilakukan untuk perbaikan tersebut.
B.     Paparan Data
Dalam kegiatan ini data yang diperoleh dari hasil latihan atlet dipaparkan dalam bentuk table dengan menggunakan rumus yang sudah ditetapkan.untuk mengetahui persentase kemampuan atlet digunakan rumus:
                          B
              PPH= ── × 100
                          N
Keterangan:
PPH  :Persentase Penilaian Hasil
B       :Skor yang diperoleh
N       :Skor total maksimal (12)
Dengan kriteria:
0   ≤ PPH < 46   = Atlet belum sesuai target latihan
47 ≤ PPH ≤ 100 = Atlet sudah sesuai target latihan
                              Nurkencana (1986:80)
Dari uraian di atas dapat diketahui atlet yang belum sesuai target dalam latihan secara individu.Selanjutnya dapat juga diketahui apakah target atlet dalam latihan secara klasikal dapat tercapai,dilihat dilihat dari persentase atlet yang sudah sesuai target latihan dapat dirumuskan sebagai berikut:
     
              Jumlah atlet yang memperoleh nilai ≥ 46
PKK=   ————————————————— X 100%
                       Jumlah atlet keseluruhan
keterangan:
          PKK= Persentase Ketuntasan Klasikal
            Berdasarkan target latihan,jika latihan tercapai 80% yang telah mencapai persentase penilaian hasil ≥ 65,maka target latihan telah tercapai.
Suryo Subroto (1997:129).




Baca Juga :

*      Kaset karate




0 komentar:

Posting Komentar